RSMH Tanggapi Viralnya Pasien Keluarkan Cairan Nanah dan Bau Pasca Operasi
Pojok Berita – Beredar video beberapa waktu lalu dimana seorang pasien CY (14) yang mengalami rasa sakit luar biasa setelah menjalankan operasi usus buntu di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH).
Melalui Direktur Medik, Perawatan dan Penunjang RSMH Palembang, dr. Marta Hendry SpU, Subsp Ped, MARS, Pihak rumah sakit pun langsung merespon kejadian yang di alami Pasien CY.
”Setelah dilakukan penyelidikan dan dipanggil juga dokter yang melakukan tindakan, dan melihat rekam medik sejak dari operasi pertama. Maka kami ambil kesimpulan bahwa memang pada saat diagnosa pertama itu memang peradangan apendisitis akut, kemungkinan suspect corporeasi di diagnosa awal dikarenakan pasien datang setelah 3 hari gejala,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (12/2).
Ia mengungkapkan, usus buntu itu biasanya terjadi kebocoran setelah 2 hari kejadian, perforated appendix itu seperti tabung kecil yang ada rongga di dalamnya, di saat meradang dindingnya bisa aja bocor sehingga kotoran di dalamnya keluar.
”Di dunia kedokteran appendix (usus buntu) ini jika meradang dia akan ditutupi selaput perut (peritoneum) tubuh kita itu mempunyai mekanisme pertahanan diri sendiri menutupi sesuatu yang meradang, sehingga ia tidak bocor,” katanya.
Menurut dr Marta, pasien pada saat datang ke RSMH sudah lewat masa akut awalnya yakni sudah 3 hari, kemungkinan sudah ada penutupnya.
”Pada saat pemeriksaan fisik ada devanuslir, yakni ada peradangan dinding perut tapi keras perut nya masih terlokalisir di daerah perut kanan bawah,” katanya.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lagi ternyata pasien waktu dilakukan swab ternyata pasien mengalami positif dan dilakukanlah isolasi terhadap pasien.
“Jadi rencana awalnya adik ini akan dilakukan tindakan Laparoskopi atau operasi dengan luka kecil, tapi karena pasien covid itu tidak bisa dilakukan jadi dilakukanlah operasi usus buntu seperti biasa” ujarnya.
Ditambahkan dr. Marta, pada saat dilakukan operasi pertama ini ditemukan bahwa, sudah ada kebocoran kecil yang menyebabkan dinding perut radang dan dilakukan tindakan pembersihan terlebih dahulu.
Lalu selama perawatan, antibiotik juga sudah diberikan sesuai dengan jenis kuman yang ditemukan pada nanah tersebut.
Marta juga menegaskan bahwa beberapa hari kemudian pasca operasi pertama, ini luka operasi sudah bagus dan pada tanggal 6 Februari, itu luka nya bernanah dan pihak rumah sakit sudah memberitahukan kepada keluarga kalau hal tersebut akan dialami karena proses dari penyakit itu sendiri.
“Operasi kedua itu dilakukan untuk membersihkan luka dari nanah dan perutnya tidak dibuka lagi. Jadi berita bahwa operasi kedua itu karena bocornya usus itu tidak benar. Yang ada adalah kebocoran pada apendiknya dan itu sudah ditemukan di operasi pertama, dan itu bocor karena penyakit itu sendiri,” tegasnya.
Selanjutnya dr. Marta menerangkan juga bahwa alat kelamin yang bengkak itu karena pembengkakan dari lemak di bawahnya, lemak dibawah kulit.
“Jadi pada saat operasi kedua itu dibersihkan dulu dimana disitu ada selaput keras yang menutup otot. Yang mana di situ ada peregangan sehingga untuk menyatukannya dilonggarin dulu kulitnya agar parsial itu bisa menyatu, dan tentunya disini akan keluar darah dan dia mengarah ke tempat rendah yakni di kemaluan. Itu akan sembuh biasanya satu atau dua minggu,” tutupnya. (Cak_In)