Pemerintah Daerah

Korea Selatan Jalin Kerjasama Bilateral Tanggulangi Karhutla 

Pojok Berita – Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla ) menjadi salah satu ancaman serius  bagi  sejumlah daerah di Indonesia  tak terkecuali  bagi Provinsi Sumsel yang daerahnya didominasi oleh   lahan gambut yang sangat luas.

Menurut Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Thomas Tandi Bua yang menjadi alasan ditunjuknya Provinsi Sumsel sebagai  lokasi   kerja sama bilateral korporasi antara Pemerintah Indonesia dengan Korea Selatan (Korsel).

“Fokus dari Project kerjasama Dewelopment Forest dan Land Fire Management System antara Provinsi Sumsel dengan Korsel dititik beratkan  penanggulangan karhutla di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan  daerah sekitarnya melalui berbagai  kegiatan strategis,” ujar Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Thomas Tandi Bua pada Kick Off Meeting Korea-Indonesia  Joint Project The Developmebt Of Forest And Land Fire Management System In South Sumatera, Indonesia. Bertempat di Hotel Arista Rabu (9/8) pagi.

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel Ir. SA Supriono mengaskan di Provinsi Sumsel terdapat beberapa daerah yang rawan terjadi karhutla diantaranya Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Banyuasin, Musi Banyuasin serta Kabupaten Lahat.

Dari ke 4 Kabupaten tersebut wilayah Kabupaten OKI menjadi  atenasi khusus bagi Pemprov Sumsel sebab kawasan itu  didominasi  lahan gambut yang jika terbakar akan sangat sulit dipadamkan.

“Harapan kami kerjasama ini bisa memberikan input, masukan edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya penanganan karhutla ini.  Ditetapkannya Kabupaten OKI sebagai lokasi proyek kerja sama Korea-Indonesia merupakan keputusan yang tepat,” jelas Sekda.

Dalam pencegahan terjadinya bencana karhutla lanjut Supriono butuh keterlibatan  dari semua pihak. Karena itu  project kerjasama Korea-Indonesia ini diharapkan menjadi  kontribusi nyata dalam upaya pencegahan, penanggulangan karhutla, termasuk di dalamnya  peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Manggala Agni.

“Kerjasama seperti ini sangat penting bagi Sumsel,  Kita akan minta keterlibatan masyarakat secara langsung  untuk membantu Pemda  menjaga lahan gambut agar tidak terbakar,” tandasnya.

Sementara Korean Co Director of Korea-Indonesia Forest Cooperation Center (KIFC), Cho Junkuy menuturkan Proyek ini mulai  dirintis pada Tahun 2016 lalu, ketika Tim KFS berkunjung ke KLHK dan berdiskusi dengan berbagai pihak, termasuk Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.

“Setelah menyelesaikan proses resmi baik di Korea maupun di Indonesia. Kedua negara akhirnya sepakat untuk mengerjakan proyek ini, yang penandatanganan kesepakatan telah dilakukan pada Februari 2023 lalu,” tuturnya.

Ia mengharapkan dukungan semua pihak yang terlibat dalam proyek ini baik pusat maupun daerah agar mampu mencapai target sasaran.

“Saya sangat berharap agar proyek ini  berjalan dengan lancar dan sukses sehingga kita mampu berkontribusi pada peningkatan pengelolaan hutan dan lahan, khususnya di Sumatera Selatan,” pungkasnya. (Ril)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Back to top button