Kepala BKKBN RI : Sumsel Dapat Menjadi Contoh Percepatan Penurunan Angka Stunting di Indonesia
Pojok Berita – Ditunjuknya Provinsi Sumsel menjadi tuan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 sangat tepat hal ini tidak lain berkat capain dan prestasi Sumsel dalam percepatan penurunan angka stunting.
“Kenapa di Sumsel ? Alasan tegas bahwa Sumsel adalah provinsi percepatan penurunan stunting terbaik di Indonesia,” kata Kepala BKKBN RI, Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo saat Gala Dinner dan Penganugerahan Tanda Penghargaan Bidang Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023 di Griya Agung Palembang, Selasa (4/7) malam.
Menurutnya penurunan 6 persen dari 24,8 menjadi 18,6 persen adalah suatu yang luar biasa. Dan penurunan tingkat provinsi itu sangat dipercaya karena sampelnya dan survei cukup merata.
“Kami sangat yakin Sumsel dapat menjadi contoh bagi provinsi lain di seluruh Indonesia dalam penurunan angka stunting ini,” tegasnya.
Dia mengatakan penghargaan yang di berikan kepada para kepala daerah merupakan dorongan agar penurunan stunting itu dapat tercapai menjadi 14 persen.
“PR nya bukan penghargaanya akan tetapi setelah penghargaan itu harus bagaimana menuju angka 14 persen. Nah kalau untuk Sumsel dari 18 persen menuju 14 persen tidak terlalu berat tapi provinsi lain harus lebih berusaha lebih keras,” tambahnya.
Sementara itu, Menko PMK, Prof. Dr. Muhadjir Effendy mengatakan ide-ide baru dan inovasi yang dilakukan oleh Sumsel luar biasa, wajar kalau pencapaian stunting yang terbaik di Indonesia.
Dia mengatakan saat ini penurunan stunting dalam rangka kerja nasional, karena memberikan perhatian yang sangat serius terhadap keluarga. Kenapa keluarga itu penting karena keluarga sebagai unit terkecil dari suatu negara.
“Saat ini kita sedang berusaha untuk menjauhkan keluarga dari neraka dunia yang dirumuskan dalam tiga hal yaitu stunting, kemiskinan dan narkoba,” ungkapnya.
Dia mengapresiasi Gubernur Sumsel Herman Deru atas prestasi luar biasa dalam menurunkan angka stunting.
“Saya mengapresiasi Pak Gubernur sudah luar biasa tidak hanya dalam penanganan stunting tapi termasuk kemiskinan ektrem juga cukup berhasil,” tutupnya.
Ditempat yang sama, Gubernur Sumsel Herman Deru mengaku bangga atas ditunjuknya Provinsi Sumsel menjadi tuan rumah Harganas ke-30 yang puncaknya digelar, Kamis (6/7) di Kabupaten Banyuasin.
“Saya berterima kasih atas ditunjuknya Sumsel sebagai tuan rumah Harganas. Terlalu banyak dampak positif bagi kami. Kalau ekonomi tentu, eskalasi luar biasa salah satunya pempek makanan khas Palembang biasa sehari 11 ton kini menjadi 20 ton,” paparnya.
Herman Deru mengatakan pelaksanaan Gala Dinner ini merupakan inisiasinya guna dapat bersilaturahmi bersama seluruh Kepala Daerah se Indonesia.
“Saya dengan sengaja menyambut bapak-ibu disini agar kita bisa bersilturahmi,” imbuhnya.
Herman Deru menyebutkan, dirinya saat menjabat Bupati OKU Timur beberapa tahun lalu juga pernah merasakan menerima penghargaan Manggala Karya Kencana bersama Ketua PKK Hj Febrita Lustia karena sukses dalam menjalankan program KB.
“Kalau dulu kita mengatur kelahiran tapi saat ini kita dihadapkan dengan memberantas stunting,” ungkapnya.
Herman Deru menyebut Sumsel telah berhasil menurunkan angka stunting sebesar 6,2 persen dari 24,8 menjadi 18,6 persen hal ini berkat dukungan Kepala BKKBN RI bersama Bupati dan Walikota se Sumsel.
“Keberhasilan kita menurunkan angka stunting ini ada resepnya yaitu aktivasi posyandu inilah garda terdepan dalam menurunkan angka stunting di bawah nasional,” pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut dilakukan pemberikan penghargaan Wira Karya Kencana untuk sejumlah kepala daerah, Dharma Karya Kencana, MKK untuk Ketua TP PKK, dan MKK Kepala Daerah serta Penyerahan Akte Kelahiran secara Simbolis. (Ril)