Dua Inovasi Inisiasi Gubernur Herman Deru Mendapat Respon Positif dari Tim Penilai IGA Award 2023
Pojok Berita – Gubernur Sumsel, Herman Deru memperkenalkan dua inovasi unggulan Sumsel pada kegiatan presentasi Kepala Daerah dalam rangka penilaian Innovative Government Award (IGA) 2023 yang diselenggarakan Kemendagri secara virtual dari Griya Agung, Selasa (25/9) malam.
Kedua program unggulan tersebut yakni Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) dan Aplikasi Sumsel Tanggap.
Saat berbicara di hadapan tim penilai H. Herman Deru memaparkan bahwa GSMP merupakan program yang lahir murni atas inisiasinya sendiri karena kondisi dan keadaan ekonomi terkontraksi akibat Pandemi Covid 19. Ditambah inflasi yang naik tajam membuat daya beli masyarakat semakin menurun karena banyak PHK dimana-mana.
Waktu itu papar Herman Deru Kemendagri mengadakan rapat dan memberikan keleluasaan Provinsi, Kabupaten dan Kota untjk melaukan inovasi agar daya beli masyarakat dapat pulih. Bahkan pemerintah sempat mengistruksikan agar Pemda mensubsidi biaya angkut komoditas jika terjadi kenaikan harga pangan.
“Tentu kami berpikir keras sebab beberapa komoditas yang sering menyebabkan inflasi sejatinya bisa dihasilkan sendiri seperti cabai, bawang, tomat mini. Dari sanalah Saya akhirnya mengajak teman-teman korporasi, Himbara, bank daerah dan lainnya agar CSR difokuskan membantu warga menanam tanaman yang dapat memicu inflasi,” terangnya.
Di awal program ini dikenalkan diakuinya sosialisasi, promosi pun dilakukan dengan gencar dimana launching program ini sendiri dilakukan di penghujung tahun 2021.
“GSMP kita sosialsiasikan dengan masif, dan meminta semua masyarakat yang memiliki tanaman dalam pot untuk mulai bertanam aneka kebutuhan dapur terutama.yang berkaitan dengan peningkatan inflasi,” jelasnya.
Hasilnya lanjut Gubernur Herman Deru sudah banyak terbukti. Dengan mengubah mindset masyarakat dari yang tadi hanya konsumif menjadi produktif, Sumsel pada 2022 berhasil masuk dalam 10 besar Provinsi Terbaik dalam pengendalian inflasi.
Tak hanya itu, program GSMP yang sejak awal mengajak masyarakat beternak ayam, ikan dan lainnya untuk mencukupi kebutuhan pangan seperti ikan, daging dan telur ikut berkontribusi menurunkan angka stunting di Sumsel. Bahkan penurunan angka stunting di Sumsel menjadinyang terbaik secara nasional dari 24,8 persen menjadin18,6 persen. Hingga berlanjut pada penurunan angka kemiskinan ekstrem di Sumsel yang sangat drastis.
Selain memaparkan GSMP, Ia juga menunggulkan Aplikasi Sumsel Tanggap 119 yang merupakan inovasi layanan kesehatan dalam penanggulangan gawat darurat medis dengan memberikan pendekatan baru berupa aplikasi yang terintegrasi dengan pihak Kepolisian Daerah Sumatera Selatan dalam penyediaan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara terkoordinasi diberbagai unit kerja dengan didukung berbagai tenaga profesi untuk penderita kegawatdaruratan medik dan konsultasi kesehatan saat terjadi situasi keadaan darurat atau bencana.
Untuk menggunakan layanan ini masyarakat cukup menghubungi dengan menekan melalui seluler handphone ke nomor 119 yang akan tersambung ke layanan comand center Dinas Kesehatan dan Polda Sumatera Selatan.
Tentunya Pelayanan ini menjangkau sampai ke pelosok desa karena disediakan Ambulance motor ke semua Kab/Kota,” tambahnya.
Tujuan Sumsel Tanggap 119 agar masyarakat dengan mudah mendapatkan layanan darurat medis pra hospital, masyarakat dapat langsung meminta bantuan pelayanan kesehatan yang diinginkan melalui telepon, Petugas dengan lebih cepat menindaklanjuti pengaduan yang masuk dari masyarakat.
Dua inovasi yang dipaparkan Herman Deru tersebut mendapat respon positif dari sejumlah tim penilai di antaranya Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan RB, Prof. Dr. Diah Natalisa, MBA.
Dalam kesempatan Prof. Dr. Diah Natalisa, MBA. tampak tertarik dengan banyaknya inovasi unggulan yang dihasilkan Pemprov Sumsel.
Iapun menanyakan bagaimana cara Pemprov Sumsel mensosialisasikan program ini kepada masyarakat.
Pertanyaan itupun langsung dijawab dengan lugas oleh Gubernur Herman Deru bahwa sejak diluncurkan Aplikasi Tanggap disosialisasikan dengan masif ke masyarakat melalui berbagai sarana, baik media cetak, medos hingga billboard.
Hasilnya aplikasi ini benar-benar membantu warga yang membutuhkan konsultasi kesehatan hingga ibu hamil bahkan tata cara pencegahan stunting.
Dimana menurut Gubernur Herman Deru, seiring waktu pelayanan ini semakin berkembang mengikuti kebutuhan masyarakat.
Selain Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan RB, Prof. Dr. Diah Natalisa, MBA, dalam kesempatan tersebut turut hadir para tim penilai dari lintas kementerian/lembaga, gubernur, bupati, dan wali kota, serta lembaga kelitbangan di Indonesia. (*)