HeadlinePemerintah Daerah

Ratek Sinkronisasi Program Kegiatan Pembangunan Antara Pemprov Dengan Kabupaten/kota Se Sumsel

Pojok Berita –  Sekretaris daerah (Sekda) Provinsi Sumsel Ir. S.A Supriono membuka Rapat Teknis (Ratek)  SKPD Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Sumsel di Hotel Grand Atyasa, Selasa (28/2) pagi. Dengan rapat ini diharapkan ada sinkronisasi program/kegiatan guna mewujudkan keselarasan program pembangunan di tahun mendatang.

Sekda Supriono mengatakan perencanaan, pembangunan dan penganggaran merupakan suatu  proses berkesinambungan yang salingmelengkapi. Di satu sisi sistem perencanaan pembangunan nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh untuk penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah.

Di sisi lain, sistem penganggaran mencerminkan ketersediaan pendanaan bagi pelaksanaan pembangunan yang harus terjaga kelangsungannya dan dilaksanakan secara berdaya dan berhasil guna.

“Pelaksanaan rapat teknis ini merupakan perwujudan dari sistem perencanaan dalam sinkronisasi kegiaran agar ada keselarasan pembangunan di tahun mendatang,” jelasnya.

Beberapa tujuan pembangunan Pemprov tahun 2024-2026 di antaranya adalah meningkatkan pertumbuhan dan perekonomjan ekonomi, meningkatkan pemerataan pendapatan dan pengurangan kemiskinan, meningkatnya perluasan akses dan kesempatan serta memingkatnya pelestarian lingkungan hidup dan menurunkan resiko bencana.

Dalam kesempatan itu Ia juga memaparkan jumlah tema pembangunan Sumsel tahun 2024 yakni ”  Peningkatan Reformasi Birokrasi dan Ekonomi Kerakyatan” dengan beberapa prioritas daerah tahun 2024 antara lain meningkatkan reformasi birokrasi dan trantibum, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan infrastruktur dan ekonomi kerakyatan.

Selain itu ada juga program prioritas Pemprov Sumsel yang didukung sektor kebinamargaan. Di antaranya yakni meningkatkan infrastruktur pendukung produksi komoditas unggulan, meningkatknya infrastruktur pendukung industri pengolahan, meningkatnya aksesibilitas menuju kawasan pariwisata,  serta meningkatnya kualitas infrastruktur konektivitas.

Lebih jauh dikatakan Sekda Supriono dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur sering dihadapi kendala teknis dilapangan terutama permasalahan lahan dimana suatu kegiatan sudah teranggarkan sesuai dengan usulan kab/kota namun ternyata permasalahan lahan belum selesai.

Selain itu readiness criteria (rc) harus dilengkapi sebagai tahapan perencanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan. Hal ini menjadi hambatan bagi pemerintah provinsi dab pusat dalam melaksanakan kegiatan pembangunan.

“Melalui apat teknis ini kita harapkan dapat mensinkronkan program/kegiatan dalam upaya mempersiapkan rencana keja tahun anggaran 2024  agarbprogram/kerja yang dianggarkan dapat berjalan lancar dan tepat sasaran” jelasnya.

Pelaksanaan rapat teknia ini juga diharapkan mampu menampung usulan kegiatan dari kb/kota tahun 2024 yang berkualitas guna pelaksanaan sistem perencanaan selanjutnta baik Musrenbang Provinsi Sumsel maupun Musrenbangnas.

“Besar harapan kita bersama agar rapat teknis ini dapat menghasilkan usula  kegiatan tahun 2024 yang benar-benar sesuai kebutuhan dan siap dilaksanakan di tahun 2024,” jelasnya.

Di tempat yang sama Kepala Dinas PU BMTR Provinsi Sumsel Plt Ir. H. Affandi, ST. M.Sc mengatakan kwgiatan pelaksanana kegiatan rapat teknis ini akan dilaksanakan mulai 28 Februari hingga 1 Maret.

Kegiatan ini menurutnya bertujuan mewujudkan sinkronisasi program kegiatan pembangunan di bidang PUBM sesuai dengan arah kebijakan pembangunan baik nasional maupun Provinsi dan Kabupaten/kota tahun 2024.

Menurutnya infrastruktur yang merupakan roda penggerak ekonomi akan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat dan mendukung jaringan infrastruktur agar pertumbuhan ekonomi dan sosial dapat berjalan baik.

Kedepan itu menuju ke infrastruktur berkelanjutan. Jadi sekarang pembangunan tidak hanya fokus pada satu sudut pandang tapi juga memperhatikan aspek lainnya yang terkena dampak dari pembangunan itu sendiri,”  jelasnya.

Dengan mengedepankan pembangunan berkelanjutan diharapkan pembangunan infrastruktur di Sumsel akan bermanfaat tidak hanya saat dibangun namun yang penting juga setelah pembangunan selesai. (Ril)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Back to top button