Pojok Berita — Namanya dicatut penipuan online bermodus bantuan rumah ibadah, Ketua DPRD Sumatera Selatan (Sumsel), Hj RA Anita Noeringhati, SH., MH bakal melapor ke Siber Polda Sumsel. Langkah ini ditempuh RA Anita karena dinilai telah merugikan nama baiknya dan dapat berefek negatif kepada masyarakat.
“Saya tidak pernah sama sekali mengeluarkan perintah atau transfer uang ke pihak manapun. Ini harus saya jelaskan karena jika dibiarkan seolah saya menyetujui tindakan tersebut,” kata RA Anita kepada media di DPRD Sumsel, Jumat (10/2).
Politisi Golkar tersebut menceritakan, awalnya mendapatkan konfirmasi apakah benar akan memberikan bantuan kepada Mushola. Padahal ia tidak mengetahui sama sekali kemudian menyebar dan sampailah informasi tersebut kepadanya.
“Saya berterimakasih kepada rekan-rekan yang telah menginformasikan kepada saya tentang hal ini. Namun ini perlu diluruskan, jangan seolah-olah saya menyetujui tindakan tersebut.” bantahnya.
Dari laporan tersebut, RA Anita menduga pelaku memainkan modus penipuan di malam hari dengan melakukan pemberitahuan melalui whatsapp kepada penerima bahwa ada bantuan rehab Mushola dari Kemenag. Kemudian mengatasnamakan RA Anita, anggota DPRD Sumsel akan membantu Musholla Miftahul Jannah.
“Penipu mengaku pegawai Dinsos Sumsel atas nama Junna Aditya, kemudian menyakinkan pihak Mushalla dia minta proposal secara Pdf, lalu mengirimkan bukti transfer Rp 22.000.000 seolah-olah saya yang mentransfer dari rekening BNI ke rekening Mushola,” jelasnya.
Setelah mengirim seolah-olah mentransfer, pelaku mendesak pihak Musholla untuk mentransfer ulang ke rekening TPQ Al Amin. Merinci dari total kiriman tersebut Rp15 juta untuk Musholla dan Rp7 juta untuk TPQ Al Amin.
“Dalam percakapannya transfer ke TPQ Al Amin atas amanah RA Anita, kembali nama saya dicatut. Pengurus Mushola karena didesak akhirnya pengurus Musholla mentransfer sebesar Rp 3 juta,” terangnya sembari menunjukkan bukti percakapan.
Atas perihal tersebut, RA Anita akan melaporkan peristiwa tersebut ke Siber Polda Sumsel untuk mengusut tuntas kasus ini karena khawatir akan disalahgunakan.
“Inikan tahun politik, apalagi saya juga ditelepon oleh bapak Rosidin Hasan mantan Kadin Sosial dan juga asisten 1 Pemprov Sumsel yang telah mengkonfirmasi mushola-mushola di dekat rumahnya juga mengalami hal demikian. Sehingga saya harus mengambil langkah hukum agar tidak disalahgunakan,” tutur Anita.
Sebelumnya, RA Anita juga telah mensosialisasikan perihal kasus penipuan yang mengatasnamakan dirinya di sosial media Instagram pribadinya @ra_anita63. Di dalam caption, ia menghimbau masyarakat untuk tidak percaya kepada atas nama atau mengataskan perwakilannya.
“Kepada dolor-dolor ku semua, mohon perhatiannya, untuk tidak mengindahkan jika ada yang menghubungi atas nama atau mengatasnamakan perwakilan saya, menjanjikan bantuan atau meminta sesuatu dalam bentuk apapun. Sekali lagi mohon untuk tidak menangapinya baik yang menghubungi secara langsung maupun melalui media sosial (medsos) karena itu diluar tanggung jawab dan koordinasi kami.” tulisnya di caption. (*)