Kinerja Kearsipan Sumsel Masuk 10 Besar Nasional
Pojok Berita — Keberadaan arsip memang merupakan hal yang penting bagi suatu instansi, lembaga, maupun badan usaha. Oleh sebab itu, Gubernur Sumsel H Herman Deru menginstruksikan Dinas Kearsipan Provinsi Maupun Kabupaten Dan Kota untuk terampil (trengginas) dalam mengelola kearsipan.
“Begitu pentingnya arsip ini. Salah satunya berkaitan dengan aset. Arsip ini sebagai informasi valid yang berkenaan dengan sejarah ataupun suatu benda sebagai aset,” kata Herman Deru ketika membuka Rapat Koordinasi Kepala Lembaga Kearsipan se-Indonesia di Ballroom Emilia Hotel Palembang, Kamis (13/4) petang.
Herman Deru pun mengajak, agar semua daerah khususnya di Sumsel terus melakukan pembenahan terhadap sistem kearsipan. Termasuk juga daerah pemekaran.
“Bagi daerah pemekaran, kearsipan ini sangat penting sehingga sejarah terbentuknya menjadi jelas. Dengan adanya memori yang tersimpan dengan rapi, maka suatu hal yang mungkin akan muncul dapat segera dicegah dan diatasi,” paparnya.
Dia pun berharap, rapat koordinasi tersebut dapat menghasilkan ide baru dalam penyusunan kearsipan.
“Saya harapkan ini menjadi ajang tukar fikiran mengenai kearsipan. Rakor ini merupakan suatu keormatan bagi Sumsel sebagai tuan rumah. Ini merupakan rakor awal sebelum digelarnya rakornas di Banyuwangi mendatang,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Kearsipan Nasional Imam Gunarto mengatakan, rakor tersebut digelar sebagai upaya untuk mempercepat layanan digital kearsipan.
“Kita harapkan kedepan sistem kearsipan dapat lebih maju sehingga mendorong kearsipan yang lebih valid,” katanya.
Dia pun menargetkan, layanan digital kearsipan dapat rampung pada triwulan ketiga tahun 2023 ini.
“Kita targetkan layanan digital kearsipan ini selesai pada triwulan ketiga tahun ini juga. Oleh sebab itu kita terus melakukan percepatan realisasinya dan kita terus memonitor kinerja kearsipan ini,” paparnya.
Dia menyebut, monitoring kearsipan tersebut dilakukan di seluruh daerah, termasuk juga di Sumsel.
“Kita mengapresiasi kinerja kearsipan di Sumsel. Tadinya, Sumsel berada di posisi 15, tapi sekarang meningkat dan masuk dalam 10 besar. Ini merupakan capaian luar biasa,” ujarnya.
Menurutnya, capaian Sumsel tersebut tentu akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola kearsipan.
“Sumsel harus bersiap jadi tempat belajar sistem kearsipan bagi daerah lain. Pak gubernur juga terus komitmen mempertahankan kearsipan di Sumsel berdiri sendiri. Sumsel adalah satu-satunya daerah yang memiliki Dinas Kearsipan tunggal tanpa digabung dengan Dinas Perpustakaan. Dengan begitu, Sumsel lebih fokus melakukan pengelolaan kerasipan ini,” pungkasnya.
Hadir dalam rakor tersebut, Ketua Asosiasi Lembaga Kearsipan Daerah Hening Widiatmoko, Kepala Lembaga Kearsipan dari sejumlah provinsi dan Kepala Lembaga Kearsipan dari Kabupaten dan Kota di Sumsel. (ril)